Rabu, 21 September 2016

FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

Sejarah dan Perkembangan
Fakultas Peternakan dan Pertanian UNDIP


Sejarah “Pendirian Fakultas”
Sejarah Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro bermula pada tahun 1962, tatkala Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Prof. Dr. Ir. Thojib Hadiwidjaja menyarankan kepada Presiden Universitas Diponegoro pada waktu itu, Mr. Soedarto, untuk mendirikan Fakultas Peternakan. Saran tersebut timbul setelah melihat kenyataan bahwa Jawa Tengah memiliki potensi peternakan yang cukup besar dan oleh karenanya perlu dikembangkan. Guna pengembangan peternakan dibutuhkan tenaga-tenaga ahli yang terdidik dan terlatih melalui pendidikan di perguruan tinggi, yaitu pada Fakultas Peternakan. Di sisi lain, pada saat itu belum ada satupun perguruan tinggi di Jawa Tengah yang memiliki Fakultas Peternakan, dan kalaupun ada hanya merupakan salah satu Jurusan, yaitu pada Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.

Saran baik tersebut ditanggapi oleh Mr. Soedarto selaku Presiden Universitas Diponegoro yang kemudian melakukan pendekatan kepada berbagai pihak. Setelah beberapa waktu lamanya, dibentuklah Panitia Persiapan Pendirian Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro dengan Surat Keputusan Menteri PTIP Nomor 37 Tahun 1963. Adapun susunan Panitia tersebut terdiri dari : Drh. Soejono Koesoemowardojo, Inspektur Kepala Dinas Kehewanan Provinsi Jawa Tengah selaku Ketua; Drs. Lts. Soetopo Andar, Perwira Kesdam selaku Sekretaris, serta sebagai anggota masing-masing Drh. Rustandi Danumihardja, Kepala Dinas Kehewanan Karesidenan Semarang dan R. Suprapto, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah.

Banyak masalah yang dihadapi panitia, antara lain : masalah biaya, tenaga pengajar, ruang kuliah, laboratorium beserta peralatannya. Namun berkat keuletan dan kesungguhan Panitia serta dukungan berbagai instansi pemerintah maupun swasta, tahap demi tahap masalah yang ada dapat diatasi. Maka denganSurat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Nomor 75/1964 tertanggal 17 Juli 1964, berdirilah Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro sejak tanggal 1 September 1964.
Maka sampai saat ini Fakultas Peternakan sudah genap berumur 51 tahun. Dirgahayu Fakultas Peternakan Undip.

Sejarah “Pembukaan Jurusan”
Pada perkembangan selanjutnya, dengan mengingat potensi bidang perikanan yang ada di wilayah ini dan besarnya peluang untuk pengembangan, pada tahun 1968 Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro dikembangkan dengan membuka Jurusan Perikanan berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Diponegoro Nomor : 44/1968 tertanggal 8 Oktober 1968. Dengan demikian, Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro memiliki 2 jurusan, yaitu Jurusan Peternakan dan Jurusan Perikanan.

Sejak tanggal 17 Agustus 1974, nama Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro diubah secara resmi menjadi Fakultas Peternakan dan Perikanan, yang kemudian dimantapkan statusnya berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Diponegoro Nomor 76/SK/UD/VI/78 tanggal 3 Juni 1978. Namun setelah dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 1980 dan Keputusan Presiden Nomor 51 tahun 1982 tanggal 7 September 1982 yang diikuti Surat Edaran Rektor Nomor 14/PT09/1983 tanggal 24 Maret 1983, nama Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Diponegoro diubah kembali menjadi Fakultas Peternakan dengan 3 Jurusan (masing-masing mengelola satu program studi S1) yaitu : (1) Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak, (2) Jurusan Produksi Ternak dan (3) Jurusan Perikanan (Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0551/0/1983 tanggal 8 Desember 1983)

Kemudian mulai tahun 1994 dengan berdirinya Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan; maka Fakultas Peternakan hanya memiliki 2 Jurusan, yakni: (1) Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak dan (2) Jurusan Produksi Ternak.

Sejarah “Pengembangan Program Studi”
Program Ekstensi Program Studi S1. Pada tanggal 1 Juni 1994, melalui Surat Keputusan Rektor Universitas Diponegoro No. 108/SK/PT09/1994, dibentuk Program S1 Ekstensi Peternakan dan Perikanan; dan sambil menunggu Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, melalui SK Rektor Universitas Diponegoro No. 109/SK/PT09/1994, Fakultas Peternakan mulai menerima mahasiswa baru Program S1 Ekstensi. Selanjutnya Program Ekstensi tersebut dimantapkan oleh Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No. 39/DIKTI/Kep/ 1997 tertanggal 10 Februari 1997tentang Pembukaan Program Ekstensi dalam Program Studi S1 Produksi Ternak dan Program Studi S1 Nutrisi dan Makanan Ternak.

Program Studi Diploma 3. Selanjutnya, melihat perkembangan dan kebutuhan untuk pemanfaatan dan optimalisasi sumberdaya dan potensi yang ada serta kemampuan untuk mendidik dan melatih tenaga profesional di bidang peternakan, Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro membentuk Program Diploma 3. Melalui Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 55/DIKTI/Kep/1997 tertanggal 25 Maret 1997, telah ditetapkan Pembentukan Program Studi Diploma 3 Manajemen Usaha Peternakan pada Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro.

Program Studi S2. Pembukaan Program Studi S2 dalam bidang Ilmu Ternak yang telah dipersiapkan cukup lama, disetujui pembentukannya oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, melalui Keputusan Nomor : 179/DIKTI/Kep/1999 tertanggal 26 April 1999.

Program Studi S1 Sosial Ekonomi Peternakan dan Teknologi Hasil Ternak. Berdasarkan pada Rencana Induk Pengembangan, diupayakan untuk dibuka Program Studi S1 Teknologi Hasil Ternak dan Sosial Ekonomi Peternakan. MelaluiKeputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor : 277/DIKTI/Kep/ 1999 tertanggal 2 Juni 1999, telah ditetapkan pembentukan Program Studi S1 Sosial Ekonomi Peternakan dan Program Studi S1 Teknologi Hasil Ternak pada Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro.

Program Studi S3. Dengan terakreditasinya Program Studi S1 dan Program Studi S2 oleh BAN PT dengan peringkat A (sangat baik), usulan pendirian Program Studi S3 Ilmu Ternak diajukan ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional pada tahun 2003. Pada tahun 2005 telah disetujui ijin penyelenggaraan Program Studi S3 Ilmu Ternak oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, melalui Keputusan Nomor : 642/D/T/2005 tertanggal 3 Maret 2005. Penyelenggaraan Program Studi S3 Ilmu Ternak dimulai pada tahun akademik 2005-2006.

Program S2 Magister Agribisnis (MA). Fakultas Peternakan berkoordinasi dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan serta Fakultas Ekonomi, secara bersama-sama membuka Program S2 Magister Agribisnis dengan ijin operasional No. 4907/D/T/2006 tanggal 21 Desember 1006 sampai dengan 21 Desember 2008.

Pada tahun 2009 dan seterusnya, Fakultas Peternakan membuka Program Studi Baru, yaitu Program Studi S-1 Peternakan; sebagai konsekuensi dari SK Dirjen Dikti No. 163/DIKTI/Kep/2007 tanggal 29 Nopember 2007 yang mengharuskan 4 Program Studi S-1 sebelumnya (Program Studi S-1 Nutrisi an Makanan Ternak, Program Studi S-1 Produksi Ternak, Program Studi S-1 Sosial Ekonomi Peternakan dan Program Studi S-1 Teknologi Hasil Ternak) yang ada di Fakultas Peternakan dilebur menjadi 1 Program Studi, yaitu Program Studi S-1 Peternakan.

Penutupan program studi ini telah menyebabkan inefisiensi sumber daya manusia, utamanya dosen. Untuk meningkatkan efisiensi tersebut maka dilakukan pengembangan program studi non peternakan pada Fakultas Peternakan dengan konsekuensi perubahan nama fakultas. Perubahan nama Fakultas Peternakan menjadi Fakultas Peternakan dan Pertanian telah disetujui Senat Universitas dengan terbitnya SK Rektor Universitas Diponegoro Nomor: 724/SK/UN7/2011 tertanggal 8 Desember 2011.

Selanjutnya SK Rektor Universitas Diponegoro Nomor : 312/SK/UN7/2012 tertanggal 30 Mei 2012 Menetapan Penggabungan Jurusan Produksi Ternak dan Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak Menjadi Jurusan Peternakan , serta Pembentukan Jurusan Pertanian Pada Fakultas Perternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro

Tiga Program Studi S1 di bawah Jurusan Pertanian adalah:
  1. PS S-1 Teknologi Pangan (Ijin Penyelenggaraan turun 4 September 2012 dengan Salinan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 304/E/O/2012 dan sudah menerima mahasiswa baru tahun 2012)
  2. PS S-1 Agroekoteknologi (Ijin Penyelenggaraan turun 4 September 2012 dengan Salinan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 305/E/O/2012 dan sudah menerima mahasiswa baru tahun 2013)
  3. PS S-1 Agribisnis (ijin penyelenggaraan turun 26 April 2013dengan Salinan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 150/E/O/2013 dan sudah menerima mahasiswa baru tahun 2013 )



Secara keseluruhan, pada saat ini Fakultas Peternakan dan Pertanian memiliki dua Jurusan yaitu Jurusan Peternakan danJurusan Pertanian. Dengan memanfaatkan sumber daya di kedua jurusan tersebut, Fakultas Peternakan dan Pertanian mengelola program studi sbb:

1. Jurusan Peternakan dengan program studi
a. Program Studi D3 Manajemen Usaha Peternakan
b. Program Studi S-1 Peternakan
c. Program Studi S-2 Ilmu Peternakan
d. Program Studi S-3 Ilmu Peternakan

2. Jurusan Pertanian dengan program studi:
a. Program Studi S-1 Teknologi Pangan
b. Program Studi S-1 Agroekoteknologi
c. Program Studi S-1 Agribisnis
d. Program Studi S-2 Magister Agribisnis

Sedangkan 4 program studi lama ditutup pada tahun 2013.

Visi

Menjadi Fakultas Unggulan Bidang IPTEKS Peternakan dan Pertanian Tropis Tahun 2020.

Misi

1. Mengembangkan program pendidikan unggul bidang peternakan dan pertanian tropis untuk menghasilkan lulusan yang kompetitif.
2. Mengembangkan penelitian unggul bidang peternakan dan pertanian tropis untuk mendukung peningkatan daya saing bangsa.
3. Mengembangkan layanan unggul bidang peternakan dan pertanian tropis untuk mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.
4. Mengembangkan tata kelola fakultas yang efisien, efektif, akuntabel dan transparan.

Sumber : http://www.fpp.undip.ac.id/index.php/About

Alamat Web FPP UNDIP

Minggu, 10 Februari 2013

PENGERTIAN INTRANET

PENGERTIAN INTRANET Intranet adalah sebuah jaringan komputer berbasis protokol TCP/IP seperti internet hanya saja digunakan dalam internal perusahaan, kantor, bahkan warung internet (WARNET) pun dapat di kategorikan Intranet. Antar Intranet dapat saling berkomunikasi satu dengan yang lainnya melalui sambungan Internet yang memberikan tulang punggung komunikasi jarak jauh. Akan tetapi sebetulnya sebuah Intranet tidak perlu sambungan luar ke Internet untuk berfungsi secara benar. Intranet menggunakan semua protocol TCP/IP dan aplikasi-nya sehingga kita memiliki “private” Internet. Jika sebuah badan usaha / bisnis / institusi mengekspose sebagian dari internal jaringannya ke komunitas di luar, hal ini di sebut ekstranet. Memang biasanya tidak semua isi intranet di keluarkan ke publik untuk menjadikan intranet menjadi ekstranet. Misalnya kita sedang membeli software, buku dll dari sebuah e-toko, maka biasanya kita dapat mengakses sebagian dari Intranet toko tersebut. Badan usaha / perusahaan dapat memblokir akses ke intranet mereka melalui router dan meletakan firewall. Jenis pemanfaatan intranet Penggunaan intranet sebetulnya tergantung dari bentuk organisasi penggunannya. Apakah suatu toko, perusahaan multinasional, sutu instansi perpustakaan atau departemen lainnya. Dengan memahami kerja organisasi tersebut maka mempermudah model disain intranet yang kan digunakan. Dalam suatu institusi perpustakaan intranet banyak digunakan untuk: 1. OPAC (online public catalouge) atau katalog online yang dapat diakses di seluruh raungan perpustakaan yang terhubung dengan jaringan 2. membrikan pelayanan yang maksimal kepada pengguna, contohnya jurnal kedok teran online medica hanya bisa di akses di perpustakaan kedokteran. 3. informasi sistem service, dll 4. Sistem sirkulasi online Komponen pembentuk intranet Komponen pembentuk intranet pada dasarnya sama dengan komponen pembentuk internet, seperti: 1. aplikasi browser ( internet exploler, opra, mozilla firefox, netscape) 2. komputer server 3. perangkat jaringan 4. protokol TCP/IP 5. bahasa pemrograman (html, php, mysql , dll)

  sumber andika-ug

Rabu, 13 Juni 2012

pengertian internet

apa hubungan internet dengan komputer dan jaringan? Sebenarnya, internet merupakan jaringan komputer pula. Bila jaringan komputer di sekolahmu hanya meliputi seluruh komputer yang ada di sekolah, maka internet merupakan jaringan komputerkomputer yang ada di seluruh dunia. Jaringan internet dibentuk oleh ribuan bahkan jutaan jaringan komputer yang saling terhubung membentuk satu jaringan raksasa yang meliputi seluruh penjuru bumi. Istilah internet berasal dari kata interconnected networking, yaitu jaringan yang saling terhubung. Dalam situs Wikipedia (en.wikipedia.org), internet diartikan sebagai sistem jaringan yang saling terhubung secara global dan menggunakan TCP/IP sebagai protokol pertukaran paket data. Tidak ada yang tahu persis berapa jumlah komputer yang terhubung ke internet. Yang pasti, jumlahnya jutaan atau bahkan milyaran, dan setiap waktu terus bertambah.

catatan tenang pelajaran bahasa mandarin

isi tentang pelajaran bahasa mandarin

catatan tentang ipa

Di dunia ini ada 5000 lebih spesies bambu. Bambu adalah sekelompok tanaman perenial dari famili rumput sejati, Poaceae, sub famili Bambusoideae, tribe Bambuseae. Bambu raksasa adalah merupakan anggota terbesar keluarga rumput. Ada banyak tipe bambu, seperti Fargesia Qinlingensis di Pegunungan Qinling di China.
Misteri
Walaupun sebagian bambu berbunga tiap tahun, sebagian besar spesies berbunga tidak jelas waktunya. Taksa ini melakukan pembungaan massal (rame-rame), dimana seluruh tanaman dalam populasi berbunga serentak. Rentang berbunga massal terpanjang yang diketahui adalah 130 tahun, dan ditemukan pada semua spesies Phyllostachys bambusoides. Dalam spesies ini, semua tanaman berasal dari satu kali pembungaan serempak, tanpa melihat perbedaan lokasi geografis dan kondisi iklim, kemudian bambunya mati. Tidak adanya pengaruh lingkungan pada saat pembungaan menunjukkan adanya semacam jam alarm di tiap sel tanaman ini yang mensinyalkan pengalihan seluruh energinya ke produksi bunga dan penghentian pertumbuhan vegetatif. Mekanisme dan sebab evolusi dibaliknya, masih merupakan misteri besar.
Manfaat bagi Hewan
Ujung, batang dan daun bambu yang lembut merupakan sumber makanan utama Panda Raksasa dari China dan Panda Merah dari Nepal serta Lemur Bambu dari Madagaskar. Tikus memakan buahnya juga. Gorila Gunung di Afrika juga memakan bambu dan didokumentasikan telah mengkonsumsi sari bambu yang sudah difermentasikan dan mengandung alkohol; simpanse dan gajah di daerah ini juga memakan bambu.
Pembatasan Pertumbuhan
Pertumbuhan bambu dapat dikendalikan dengan mengelilingi tanaman ini dengan pembatas fisik. Biasanya, tembok semen atau plastik HDPE khusus merupakan bahan yang digunakan untuk membatasinya, yang diletakkan sedalam 60-90 cm dari tanah, dan dibuat bersudut di atasnya untuk mengarahkan rhizoma sehingga muncul ke permukaan tanah. (Hal ini hanya mungkin bila penghalang dibuat lurus). Metode ini sangat merusak bagi bambu hias karena bambunya akan segera tercabut dan menjadi tanda bahwa ia sudah tidak sehat lagi.
Manfaat bagi Manusia
Bagian bolong di batang bambu yang besar sering dipakai untuk memasak makanan pada banyak kebudayaan di Asia. Supnya direbus dan beras ditanak dalam bolongan bambu segar langsung di atas api. Begitu juga, teh kadang dimasukkan kedalam bambu untuk menghasilkan teh khusus. Memasak makanan dengan bambu memberi cita rasa berbeda dari makanan.
Bambu juga dipakai untuk penguat semen di daerah dimana ada banyak sekali bambu walaupun masih diperdebatkan seberapa efektif manfaat bambu bagi penguat beton. Bambu tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk menopang semen, karena bambu dapat mengerut akibat penyerapan air dari semen, membuatnya retak di dalam. Beberapa prosedur harus dilakukan untuk mengatasi masalah ini.
Universitas Beijing tahun 2001 telah berhasil mengembangkan kain yang berbahan baku bambu. Dalam beberapa tahun terakhir proses ini semakin baik dan menumbuhkan minat pada pakaian dari bambu, khususnya mereka yang tertarik pada penggunaan bahan organik. Pakaian dari bambu ini lembut dan setara dengan cashmere.
Bambu juga digunakan luas dalam desain lansekap karena kemampuannya tumbuh cepat secara rapat dan tinggi. Ia menjadi pembatas privasi yang baik, selain memberikan estetika yang menawan.

catata bahasa indonesia

isi tentang bahasa indonesia